Khutbah Jumat Awal Tahun 2023
الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ
فِي الْآخِرَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ
أَشْهَدُ
أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه، وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه، اَللَّــهُمَّ صَلِّ عَـلـٰى سَـيِّـدِنَـا
مُحَمَّدٍ وَعَــلـٰى أَلِـهِ وَصَحْبِهِ وَسِلِّـمْ تَسْلِيْاً كَثِيْرًا
أَمَّا بَعْدُ:
فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ ، أُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ
وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
قَالَ
اللهُ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ
تُقَاتِهِ ,وَلَا
تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
وَقَالَ
اللهُ أَيضًا،يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن
نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً
كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ
إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ
اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.
Puji dan syukur marilah
senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, oleh karena
hingga saat ini kita masih diberikan begitu banyak nikmat, nikmat sehat yang
tak mampu kita bayar dengan harta kita, nikmat iman dan islam yang tak ternilai
harganya, nikmat umur panjang sehingga kita masih bisa berjumpa di hari jumat
pada siang hari ini, .
Shalawat dan salam semoga
terus tercurahkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Keluarganya, dan para
sahabatnya, yang telah mengajak umat manusia menuju keselamatan dunia dan
akhirat.
Pada kesempatan yang bahagia ini saya mengajak kepada kami pribadi
khususnya, dan kepada seluruh jamaah sholat jum’at pada umumnya. Marilah kita
tingkatkan nilai ketakwaan kita kepada Allah SWT. Yakni, dengan selalu
melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.
Pada awal tahun yang
berbahagia ini, Sudah menjadi tabiat manusia, setiap diri kita pasti memiliki pikiran
dan rencananya masing-masing. Ada yang terpikir, tahun ini usia saya sudah 20
tahun, ada yang berencana tahun ini harus begini, tahun ini harus punya ini,
setiap orang dengan rencananya masing-masing. Salahkah? Tidak, tentu saja
tidak.
Tapi telah kita maklumi
juga, bahwa hidup di dunia ini tiada kekal adanya. Semua yang hidup di dunia
ini akan mati dan meninggalkan segalanya, yang dicintai maupun yang dibenci.
Namun, Kematian bukanlah
akhir dari perjalanan. Bahkan, kematian adalah awal dari sebuah perjalanan
panjang tak berujung. Itulah akhirat. Hanya ada dua pilihan bagi manusia di
akhirat, bahagia selamanya atau sengsara selamanya.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.
Oleh karenanya, semenjak
di dunia ini kita harus mempersiapkan bekal sebanyak mungkin, untuk perjalanan
kita kelak di akhirat. Bekal hidup di akhirat tidak lain adalah iman dan takwa,
Jabatan yang kita kejar, Harta banyak yang kita kumpulkan, jika dari awal tidak
di niatkan sebagai jalan untuk mencari keridaan Allah, maka harta kita, jabatan
kita, pekerjaan kita, tidak akan ada nilainya dihadapan Allah.
Hanya orang-orang yang
datang menghadap Alloh dengan hati yang bersih yang kelak akan selamat dari
segala kesulitan dan siksaan di akhirat. Alloh Swt. berfirman:
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالً وَلَا بَنُونَ, إِلَّا
مَنْ أَتَى اللهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
Artinya: “(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak
berguna. Kecuali orang-orang yang menghadap Alloh dengan hati yang bersih.”
(Q.S. Asy-Su’ara’; 88-89)
Dalam ayat lain Alloh berfirman:
وَتَزَوَّدُوا فَإنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى
وَاتَّقُوانِي يَا أولِي الأَلبَابِ
Artinya: “Dan berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal
adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS.
Al-Baqarah; 197)
Jama’ah sholat Jum’at yang dirahmati Alloh…
Sebagai manusia yang
sering lupa, terkadang kita hanya ingat dan bertakwa kepada Alloh di
saat-saat tertentu saja,
terutama di saat mendapat kesulitan dan kesusahan. Namun, di kala kemudahan dan
kebahagiaan menghampiri, kita lalai dan lupa. Kita tak sadar, bahwa kenikmatan
yang kita dapat, adalah
anugrah Alloh Yang Maha Pengasih lagi
Maha Pemurah.
Bukankah sikap ini, sama
halnya dengan sebuah penghinaan? Mendekat di kala membutuhkan, dan meninggalkan
begitu saja, bila
hajat telah terpenuhi. Dalam Al-Qur’an Alloh menegur manusia yang bersikap
demikian, dengan
menyebutnya sebagai orang-orang yang melampaui batas. Alloh berfirman:
وَاِذَا
مَسَّ الْاِنْسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنْۢبِهٖٓ اَوْ قَاعِدًا اَوْ قَاۤىِٕمًا
ۚفَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهٗ مَرَّ كَاَنْ لَّمْ يَدْعُنَآ اِلٰى ضُرٍّ مَّسَّهٗۗ
كَذٰلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِيْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Artinya: “Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa
kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami
hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat),
seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya
yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang
baik apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS. Yunus; 12)
Jamaah Jum’at yang dirahmati Alloh…
Selengkapnya Bisa di Download Disini
0 Komentar
Berkomentarlah dengan bijak. Gunakan bahasa yang baik.